Monday 11 June 2012

1001 Jalan ke roma.

What a wonderful Monday, since you don't have to wake up earlier to take a bath and come to class...o:)
No, I was kidding. Turut sedih buat keadaan mr. Maximus Renyaan yang dikabarkan sedang terbaring di rumah sakit, yang kata leader MGT-2, sedang terbaring di rumah sakit mengidap stroke :(
Semoga dia ngga apa apa, bisa ngajar dikelas lagi, mainin blues dikelas sebelum final exam, bercerita soal hidupnya dia lagi, dan masih sempat memberi A pada KRS gue nanti :(

Oke, back to topic. So, I saw some twitter post about "SNMPTN tertulis". entah itu hari ini, atau minggu depan, atau entah kapan kapan. itu hanya akan mengingatkan gue pada sesuatu: mimpi mimpi 6-7 tahun yang lalu yang harus gue timbun sejenak buat move-on. Mimpi yang mana, Pin? Mimpi buat memperbaiki mental anak anak di masa depan. :') Iya, gue mau jadi psikolog, dulu. Lucunya, waktu kecil, setiap gue ditanya kenapa maunya jadi Psikolog bukan mau jadi dokter atau yang lain, karena gue selalu berkeyakinan bakalan banyak orang yang "sakit" nantinya di masa depan. Dan voila, gue benar -.-

Yang gue pelajari sekarang sekarang ini, "sakit" itu ngga cuman seperti apa yang kelihatannya, di diri manusia pasti punya potensi "sakit" dengan kelakuan atau behave mereka yang kurang baik. Bukan-nya gue mau sok suci sih, mungkin gue juga sebenernya "sakit" ._. Tapi sudahlah, ceritanya gue mau jadi Psikolog, itu mau jadi psikolog anak, supaya nanti bisa membesarkan anak anak sama future husband <3 #okemaapinigelibanget

HAHA oke, jadi gue teringat sama masa masa di SMAN 55, itu tempat dimana gue, Wandha, Tora menjadi satu kesatuan yang kuat :') dimulai dengan perbincangan manis, sampai ke tahap..... yang sekarang lagi kita jalanin. silly. Yang gue inget pasti, Tora pernah bilang "coba deh kita diem 5 menit aja, gausah deh 10 detik aja." dan hebatnya, sekolah itu langsung hening. Jadi, sebenernya, yang bikin sekolah itu terlihat riuh dan berisik, hanyalah karena obrolan kita. haaaaaaa kangen <3 udah lama ngga ketemu merekaa, disini terlalu sibuk sibuk sibuk :(

Mereka juga termasuk yang menyemangati gue dengan cara mereka sendiri buat move-on dari Psikologi, dan dengan cara mereka sendiri mereka mendidik gue buat jadi orang yang lebih baik. (gue tau gue nulis ini ga mungkin mereka baca, jadi biarlah kalau agak agak IYUH). Mimpi itu, bisa dibangun kapan saja, tapi caranya, ngga cuman 1. Masih banyak banget cara buat gue menjalin kehidupan dengan Psikologi. Sempet kepikiran buat masuk HRM. Tapi, gue berubah fikiran. Mme. Lizzie was right, gue bisa dengan cara gue sendiri membangun mimpi gue, kenapa gue harus ikut aturan buat mencapai mimpi gue? Allah ngasih gue begitu banyak berkah dalam bentuk afeksi keluarga, sahabat sahabat gue, (calon pacar), dan teman sekeliling gue. Alhamdulillah. :')

Masih ada 6 semester yang harus gue tempuh buat lulus dari kampus ini, kerja, lanjut S2, nikah, lanjut kerja, dan happily ever after. Masih ada waktu buat ngebahagiain orang orang sekitar gue, dan buat gue menata impian gue yang sempet runtuh berkeping keping. Wish me luck :')