Ingatkah kamu, di malam itu, pukul sepuluh lebih tiga puluh menit, dengan mata mu yang sayu serta paras mu yang menahan rasa letih. Aku menatap lekat pada tanda pengenal mu. Lalu aku pun tersenyum dan tersadar, aku telah menemukanmu, sosok kasih yang aku dambakan. Dan betapa beruntungnya aku, mendapatkan rasa yang indah ini, pada pandangan pertama ku padamu.
Waktu datang silih berganti. Mengenalmu bagaikan anugerah yang besar diantara hari hari berat yang harus ku lewati. Tatapan mu bagaikan dalam dan tenangnya lautan. Candaan mu bagaikan sebuah candu yang tak punya penawar. Sapaan dan juga senyum mu, secerah dan seindah pelangi di kala hujan telah berangsur pergi.
Dengan surat ini, aku ingin menyampaikan, rasa syukur, terima kasih, dan juga betapa besarnya rasa cinta yang selama ini aku pendam. Walaupun sejujurnya, aku tak akan mampu mekasa ego ku untuk berharap lebih, berharap untuk dapat memilikimu.
Terima kasih karena terlah mengajarkan aku apa arti untuk bersabar dan menerima apa adanya. Engkau lah yang selalu mengajarkan aku, bagaimana aku harus meredan emosi ku, serta memandang segalanya dari lensa yang berbeda.
Dari aku yang mencintaimu.
Iya, barusan saya mengerjakan surat cinta pertama saya. Itu cuman tugas sih, sound cheesy banget ya? :))
Oh well, selamat pagi semuanya! :)