Thursday, 11 October 2012

Handling the pressure.

Well, back again to internet world when no one (well, I'm not quite sure) has stopped to checking me around.
It is only 4 days left for me to prepare those mid-term thingy and after that, the kraken finally released.
Hah? apaan sih, kok kraken? 
Ngga, cuman lagi kepengen motivasi diri sendiri setelah banyak hal yang menimpa gue akhir akhir ini.

Sebut saja semua itu adalah rezeki dalam wujud yang lain.
Thanked God gue dilahirkan tidak dalam karakter yang jelek jelek amat, jelek sih, tapi gak pake amat.
Untuk soal pesimis optimis, atau hal hal yang positif, sebagian besar diri gue masih merespon hal baik pada sekitar lingkungan gue, yang pernah gue tulis di blog lama gue, Gue akan berusaha menjadi positif sekuat tenaga dan sebisa gue. Lalu datang lagi pertanyaan yang udah lama gue buang dan ga berharap menemukan kegalauan yang sama.
Sampai kapan gue mau bersikap positif dilingkungan yang sangat negatif dan tidak berkeprimanusiaan?

Sudah seminggu ini gue benar benar gabisa tidur. Gue sampe sakit lagi cuman gara gara tidur kurang, yang seharusnya anti-body gue sudah beradaptasi pada jam jam tidur yang sangat minim akhir akhir ini.
Dimata gue akhir akhir ini, people was like.......... lack of communicate to each other.
Terlalu banyak suara yang minta didengar tanpa ada yang bisa mendengar karena terlalu penuh hingar bingar dengan suara yang ingin didengar, got it?

Jam jam 1 pagi, biasanya gue malah wide awake, dengerin beberapa musik yang biasa nya bikin gue tidur, tapi malah cuman bisa bikin ruwet dan pusing.
Tapi disitu gue baru sadar, kalau gak jam jam segitu, kapan gue punya waktu untuk diri sendiri? Memikirkan untuk kedepannya, merencanakan sesuatu yang udah lama terlupakan, memilah mana yang harusnya stay di pikiran gue, mana yang seharusnya gue buang gitu aja.

Last post gue berkata bahwa, mungkin, gue ngga akan siap pada waktunya.
I'm running out of time, dan mungkin, gue ngga akan sanggup menyesuaikan dengan keadaan, malah mengharapkan skenario besar yang mungkin, sama sekali ngga masuk akal.
But hey, over-worrying something that isn't happening yet seems too harsh for my self.
I just need another negative side to turned out myself to be positive.

Jadi intinya,
88 hari itu waktu yang lebih dari cukup, dan gue harus stop membicarakan hal hal yang nggak nggak yang ujung - ujungnya cuman bumerang buat diri sendiri.
Damn, I feel so wise after put this random thoughts again to this page.
Well, gotta go to write those essays :3 Ciao!

Fierce and Love,


Pinia Agista.

No comments:

Post a Comment